Minggu, 15 September 2013

Perempuan di Antara The Rangers



S
ELAIN The Rangers yang laki-laki semua, mungkin kalian sering melihat beberapa tokoh perempuan dalam cerita. Didorong oleh persamaan derajat dalam gender, kini bergantian dijelaskan para tokoh perempuan. Siapa mereka? Ini dia profilnya.

Kiran si Artis
Kiran adalah tokoh utama suatu sinetron yang tenar namanya. Reputasinya yang menanjak naik membuatnya direkrut ke dalam girlband bernama Fairies. Ia bahkan melakukan tur ke beberapa kota di Indonesia, termasuk kota asalnya.
Sebelum di Jakarta, Kiran dulu bertetangga dengan Erwin dan berteman baik. Meski berasal dari kota kecil, namun kecantikannya tak kalah dengan anak-anak Jakarta. Rambutnya kecokelatan, matanya bulat, dan jarinya lentik. Dia adalah gadis yang hangat dan polos. Tak heran jika banyak laki-laki yang menaksirnya.
Hobi Kiran adalah menyatu dengan alam, seperti memanjat pohon, bermain dengan hewan-hewan, atau merawat tanaman. Semua makhluk hidup adalah temannya. Namun, ia paling takut dengan suara petir karena pernah nyaris tersambar petir saat hujan-hujanan.

Kunti si Bayangan
Disebut bayangan karena Kunti sering terlihat bersama-sama The Rangers padahal bukan anggotanya. Apalagi kulitnya gelap sehingga semakin memperkuat citranya sebagai bayangan. Rambutnya yang juga hitam terurai sepunggung. Jika kesulitan mencarinya di malam hari, buatlah dia tertawa dan Kunti akan memperlihatkan gigi-giginya yang bersinar. Tapi jangan terkejut dengan tawa Kunti yang cetar membahana, “Hihihi….”
Kunti itu emosional dan perasa. Sifatnya ini membuat dia sering galau. Jika galau, ia sering curhat lewat SMS, facebook, twitter, dan media lainnya. Ia bahkan mengoleksi foto konyol teman-temannya untuk menghibur dirinya yang galau, meski itu tak berpengaruh banyak.
Kunti memiliki seekor kucing bernama Franky. Kucing itu seluruh bulunya berwarna hitam, tapi Kunti tak takut takhayul atau apa pun itu. Kunti justru menganggapnya teman senasib karena sama-sama hitam. Konon kata Surdi, nama Franky diambil dari kata “Frankenstein”. Ih, sereeem…

Raita si Penulis
Raita adalah salah satu siswi cantik di SMA Kusuma. Kata Tommy, ia bagai malaikat yang menyembuhkan penat di sekolah. Tommy rela mendapat nilai ulangan buruk dan dimarahi jika nantinya bertemu Raita. Penampilannya, keaktifannya di sekolah, dan parfumnya yang wangi permen karet itu memiliki daya magnet bagi para laki-laki.
Meski laki-laki banyak yang serasa lengket dengannya, ia justru risih. Ia akan memasang sifat sok jutek untuk menjaga image-nya dari para laki-laki. Soalnya ia memiliki prinsip untuk tidak berpacaran dulu di SMA. Ia ingin pacaran jika serius, bukan untuk main-main. Hal ini tentu saja menyiutkan nyali laki-laki di sekitarnya. Lagipula, belum ada cowok yang pernah menyentuh hati Raita, padahal bagi Raita yang penting hanya satu, yaitu keren. “Cowok keren adalah cowok yang mengerti dan menghargai seni,” begitu kata Raita.
Hobi Raita adalah menulis. Ia suka menulis karena ia suka membaca. Keindahan kata-kata para pengarang membuatnya tertarik ke dunia sastra. Ia memiliki mimpi dan tekad yang kuat untuk menjadi penulis. Hal itu membuat bakat Raita terasah. Ia kemudian dipercaya menjadi kepala pembuatan majalah sekolah. Jika ditanya mengapa ingin jadi penulis, ia akan menjawab dengan singkat, “A pen is sharper than a sword.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar